Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengimbau kepada masyarakat apabila terinfeksi Covid-19 dengan gejala sedang, berat atau berusia di atas 45 tahun atau memiliki komorbid serta tidak memiliki tempat tempat yang memadai untuk isolasi mandiri (isoman) di rumah, agar sebaiknya melakukan isolasi terpusat.
“Manfaatkanlah tempat isolasi terpusat yang telah disediakan pemerintah di wilayah anda,” kata Wiku pada konferensi pers daring tentang “Perkembangan Penanganan Covid-19 di Indonesia”, Kamis (29/7/2021).
Ia menyebutkan, perawatan di tempat isolasi terpusat diawasi langsung oleh tenaga kesehatan (nakes) serta dipantau tanda vital gejala, pola makan dan obat-obatan sehingga jika terjadi pembusukan bisa langsung ditangani.
Sementara bagi masyarakat yang memutuskan untuk isolasi mandiri harus pastikan termasuk dalam pasien tanpa gejala atau gejala ringan, berusia kurang dari 45 tahun, tidak memiliki komorbid dan memiliki tempat yang memadai sehingga bisa menghindari kontak dengan anggota keluarga lainnya yang tinggal serumah.
“Pastikan selama isolasi mandiri untuk makan makanan bergizi, minum obat, dan secara berkala mengecek temperatur dan saturasi oksigen,” ucapnya.
Wiku menyebutkan, segala upaya terus dilakukan pemerintah untuk menekan laju penularan kasus Covid-19. Dalam hal ini, pemerintah telah meningkatkan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan demi mencegah kematian.
Adapun upaya tersebut antara lain seperti penambahan tempat isolasi terpusat dan rumah sakit lapangan hingga total 868 tempat tidur di Banten, 17.594 tempat tidur di DKI Jakarta, 4.310 tempat tidur di Jawa Barat, 6.089 tempat tidur di Jawa Tengah dan 2.031 tempat tidur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Selain itu, 7.339 tempat tidur di Jawa Timur dan 1.001 tempat tidur di Bali serta pemberian bantuan kepada rumah sakit berupa tenda serbaguna, toilet portable, velbet dan selimut.
Wiku juga menyebutkan penambahan pasokan oksigen lebih dari 1.000 ton dari hibah dalam dan luar negeri, pengelolaan truk armada untuk menyalurkan oksigen dan penyaluran 3.825 konsentrator oksigen.
Kemudian, peningkatan suplai obat-obatan di rumah sakit dan memberikan paket gratis obat untuk masyarakat yang sedang isolasi mandiri serta rencana penambahan tenaga kesehatan dari perawat yang belum mengambil uji kompetensi dan dokter yang telah selesai internsip. (*/cr2)
Sumber: beritasatu.com