oleh

Peningkatan Kasus COVID-19 Dari Warga Pendatang Di Balikpapan

Balikpapan – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Balikpapan melaporkan 41 kasus positif baru dengan 13 kasus diantaranya dari warga luar Kota Minyak yang datang ke Balikpapan untuk bekerja.

“Mereka tenaga kerja yang didatangkan perusahaan untuk pekerjaan konstruksi,” kata Juru Bicara Satgas, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) dr Andi Sri Juliarty, Minggu (13/6).

Kedatangan pekerja dari luar Balikpapan untuk berbagai proyek adalah lazim di Kota Minyak.

“Di masa wabah begini bisa menjadi masalah sebab ternyata pekerjanya kemudian ada yang positif COVID-19,” lanjut Kadinkes Juliarty.

Baca Juga  Puasa, Langkah Awal Memulihkan Perekonomian

Penambahan 41 kasus positif baru ini meningkatkan pemakaian tempat tidur di ruang isolasi di rumah-rumah sakit yang merawat pasien COVID-19. Sebelum ini sudah ada 34 pasien yang dirawat.

Sebulan setelah Idul Fitri 1442 Hijriyah, penambahan kasus positif harian COVID-19 Balikpapan yang sempat berada di satu digit,  kini kembali mencapai puluhan kasus per hari. Karena itu Satgas kembali mengingatkan warga untuk disiplin pada protokol kesehatan.

Para orangtua diingatkan untuk mengajarkan langkah-langkah protokol kesehatan pada anak-anak mereka.

Baca Juga  Kemenag siap fasilitasi Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar

“Anak-anak usia balita itu sudah bisa diajari cuci tangan dan mengenakan masker,” jelas dr Juliarty.

Apalagi sudah beberapa kali anak-anak usia balita, bahkan bayi, juga terpapar COVID-19.

Hingga pertengahan Juni ini, tingkat keterisian kamar isolasi rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) berada pada 24,28 persen, dan keterisian ruang perawatan intensif (ICU) 45,65 persen.

Jumlah pasien yang menjalani isolasi di Hotel Grand Tiga Mustika bertambah dri 59 orang menjadi 67 orang.

Baca Juga  Banyak Disukai Berbagai Kalangan, Jenderal Dudung Diharapkan Mampu Terus Jaga Persatuan Bangsa

Kadinkes juga melaporkan pencapain vaksinasi secara umum yang saat ini sudah di angka 46,9 persen untuk dosis pertama dan 32,5 persen dosis kedua.

Dalam kelompok usia lanjut, dosis pertama sudah didapat 25,8 persen dan dosis kedua 18,4 persen.

Kelompok pelayanan publik sudah divaksin pertama 61,6 persen dan 39,5 sudang lengkap dua dosis. Untuk tenaga kesehatan dosis pertama mencapai 119 persen dan dosis kedua 106,8 persen. (*/cr3)

Sumber: antaranews.com

News Feed