Tarakan – Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira mengatakan bahwa kasus di pencabulan dengan tersangka NS (26) terhadap empat murid laki – lakinya kemungkinan akan dikembangkan ke lokasi lain.
“Saat ini baru satu lokasi pendidikan tersebut, sementara BB masih kita kembangkan penyidikan apakah berkembang ke luar,” kata Fillol di Tarakan, Rabu.
Saat ini sudah empat korban anak laki – laki yang menjadi korban pencabulan bahkan disodomi oleh tersangka NS di lingkungan sekolahnya di Tarakan.
Polres Tarakan juga akan menyiapkan psikolog untuk pendampingan para korban. Terutama terkait tekanan mentalnya, termasuk juga pendampingan untuk NS.
“Pada pemeriksaan awal diketahui para korban diminta untuk memijat tersangka sampai lelah dan tertidur,” kata Fillol.
Hal senada disampaikan juga Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tarakan, Iptu Muhammad Aldi bahwa rencananya akan ada pemeriksaan yang melibatkan psikologi.
“Intinya ingin mengetahui modusnya itu apakah ada kelainan atau ngangguan lainnya, masih kita dalami,” kata Aldi.
Sedangkan yang menjadi kendala dalam kasus pencabulan ini pada umumnya korban dan keluarganya kurang terbuka dan polisi juga menunggu laporan bila ada korban lain.
Saat ini baru satu korban yang melapor dan tiga akan menyusul melaporkan.
Menurut pengakuan tersangka NS, pencabulan yang dilakukannya selama dua tahun. (*/cr9)
Sumber : kaltara.antaranews.com