oleh

Danone Indonesia Gandeng Yayasan Konservasi Way Seputih Luncurkan Edukasi “Isi Piringku”

Masalah stunting pada anak usia dini perlu mendapatkan perhatian khusus karena menyebabkan buruknya kemampuan kognitif, terhambatnya pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan status kesehatan serta rendahnya produktivitas.

Untuk itu, intervensi melalui peningkatan pemahaman akan pentingnya konsumsi gizi seimbang menjadi hal yang krusial. Danone Indonesia melibatkan Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) dan satuan PAUD meluncurkan edukasi “Isi Piringku” yang terangkum dalam “Kelas Cegah Stuntingdari Rumah dan Sekolah (Cerdas)” di Tanggamus, Lampung, Rabu (1/9/2021).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, proporsi stunting pada balita di Indonesia menurun 7% dibandingkan tahun 2013, yaitu 37.2% pada tahun 2013 menjadi 30.7% pada tahun 2018. Tetapi berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) balita di Provinsi Lampung diperoleh hasil presentase balita Stunting di Provinsi Lampung terus mengalami peningkatan.

“Fakta bahwa 1 banding 3 anak di Indonesia mengalami stunting membuktikan bahwa permasalahan ini perlu diperhatikan secara seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran baik upaya dan dampak di jangka pendek dan jangka panjang untuk para generasi selanjutnya. Tanggamus memiliki 20 kecamatan dan ada 9 kecamatan dengan 28 desa yang memiliki prevalensi stunting yang cukup tinggi dan butuh perhatian secara khusus. Untuk itu, saya mengapresiasi langkah kolaborasi Danone Indonesia dalam mendukung pemerintah untuk percepatan penurunan stunting di area Tanggamus,” kata H. Wakil Bupati Tanggamus A.M Syafi’i.

Baca Juga  Hasil Survei LSI: Kepercayaan Masyarakat Terhadap Jokowi Meluncur di Bawah 50 Persen

Kasus stunting pada anak dapat dijadikan prediktor rendahnya kualitas sumber daya manusia. Padahal saat ini kita memiliki fokus untuk membangun generasi emas melalui upaya pemerintah dan sinergi multipihak untuk mencerdaskan anak bangsa. Pada dasarnya, stunting dapat dicegah bila orangtua memberikan asuhan yang tepat pada anak melalui pemberian gizi seimbang, pola asuh, serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Permasalahan stunting ini sangatlah kompleks, dimulai pada akses pelayanan dan tenaga kesehatan hingga kebijakan yang dapat mendukung percepatan penanganan stunting ini. Namun juga, pemahaman dan perilaku masyarakat akan isu ini seperti perilaku dan kebiasaan masyarakat sehari-hari yang perlu didukung dengan pemantauan secara berkala,” jelas Koordinator Substansi KIE Kesehatan, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan drg. Marlina G, MKes.

Stunting menjadi prioritas bagi pemerintah untuk kita tangani. Untuk mencapai target stunting sebesar 14% yang ditargetkan oleh pemerintah, tentunya bisa tercapai dengan upaya kolaborasi multipihak. Cegah Stunting ini menjadi program kami yang sejalan dengan visi One Planet One Health.Sebagai upaya pencegahan stunting, kami percaya bahwa Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki peran penting dalam menyukseskan upaya antisipasi dan penurunan stunting pada anak. Untuk itu, kami berkolaborasi dengan FEMA-IPB mengembangkan sebuah panduan dalam program Isi Piringku yang mengajarkan para satuan pendidikan yakni guru, orang tua dan anak-anak tentang pentingnya pemenuhan konsumsi gizi seimbang,” kata Karyanto Wibowo – Sustainabile Development Director Danone Indonesia.

Baca Juga  Jenderal Dudung Serahkan 20 Rumah Dinas ke Kodim 1414/Tator

Sementara itu Inti Wikanestri Perencana Madya Kementerian PNN Bapennas menyatakan bahwa guna mencegah stunting para orang tua serta calon orang tua harus memiliki kondisi yang sehat.

“Sejalan dengan Strategi Nasional Percepatan Penanganan Stunting, kita sangat berharap bahwa intervensi yang telah kami lakukan bisa terlaksana di segalal level khususnya pada level rumah tangga. Untuk mencegah stunting, kita harus menyiapkan para orang tua maupun calon orang tua untuk memiliki kondisi yang sehat sehingga fisiknya optimal saat menjadi orang tua. Untuk memastikan kesehatan mereka, asupan gizi yang seimbang menjadi sangat utama. Isi piringku menjadi salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan diterapkan di segala siklus kehidupan termasuk untuk anak yang sedang dalam fase pertumbuhan,” ujar Inti.

Dalam sosialisasi program Isi Piringku yang terangkum dalam Kelas Cerdas, Danone Indonesia bersama para mitra salah satunya Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) untuk menginisiasi kegiatan yang dikembangkan berupa advokasi kebijakan, pengumpulan database, peningkatan kapasitas, pengembangan inovasi dan metode belajar mengajar, peningkatan fasilitas PAUD, kampanye dan promosi, serta monitoring dan evaluasi dengan durasi proyek selama tujuh bulan.

Baca Juga  Pemkot Tangerang Berikan Bantuan Kepada 26 Kelurahan Cibodas Baru

“Dalam menjalankan program ini kami memiliki fokus untuk memberikan manfaat secara langsung kepada pemerintah daerah Kabupaten Tanggamus, pemerintah tingkat kecamatan di 20 kecamatan, 302 pemerintah pekon/kelurahan, 500 guru PAUD, dan memberikan dampak postif kepada penerima manfaat yaitu sekitar 5.000 murid PAUD dan orang tua murid,” papar Direktur YKWS Febrilia Ekawati.

“Untuk membawa visi kami menjadi nyata, selain memastikan untuk menghadirkan produk yang sehat, program edukasi masyarakat ini menjadi sangatlah penting. Tentunya kami berharap, melalui inisiatif ini kami dapat memberikan dampak nyata sebagai bagian upaya pencegahan stunting di Kabupaten Tanggamus melalui peningkatan kapasitas pengajaran guru PAUD dan pengetahuan orang tua tentang pendidikan parenting, gizi seimbang dan Perilaku Hidup Sehat (PHBS) bagi masyarakat,”
kata Asep Mawan Ruswandi – Perwakilan Danone Indonesia di Tanggamus. (*/cr2)

Sumber: beritasatu.com

News Feed