Jakarta – Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, pihaknya siap mensukseskan program pemerintah untuk vaksinasi ketiga atau imunisasi booster.
Dwi mengatakan, pihaknya tak bisa mendahului kebijakan Pemerintah pusat mengenai vaksinasi booster dimaksud. Maka itu pihaknya menunggu arahan teknis dari pusat mengenai pelaksanaannya.
Misalnya, apakah kelompok lanjut usia (lansia) yang didahulukan atau kelompok usia sekolah. Pihak Pemprov tentu saja akan menyiapkan skenario-skenario pelaksanaan.
“Kurang lebih kayak mau vaksin anak. Sebelum diumumkan, kita membuat skenario di sekolah dan lain-lain sehingga visa cepat juga di pelaksanaannya,” ungkap Dwi menjawab wartawan, Selasa (4/1/2022) dilansir beritasatu.com.
Menurut Dwi, pihaknya juga siap berkolaborasi dengan fasilitas kesehatan swasta demi mempercepat vaksinasi booster itu. Seperti pengalaman vaksinasi sebelumnya, berbagai metode termasuk hingga model antar jemput, juga bisa dilaksanakan.
Untuk tenaga medis sendiri, Dwi mengatakan, sekitar 71.000 petugas di Jakarta sudah nendapatkan vaksin booster. Sehingga kesiapan mereka tak perlu diragukan.
Soal pengaturan vaksin merek apa yang digunakan, hingga mekanisme pemberiannya, pihak DKI Jakarta menunggu arahan dari pusat. “Kita tunggu kebijakan kemenkes yang lebih detail,” imbuhnya.
“Soal gratis atau tidak juga belum tau tuh, siapa yang booster gratis, siapa yang harus dapat booster dengan bayar, belum tahu skemanya,” tambahnya.(*/cr2)