MAMUJU – Banyaknya isu yang berkembang lewat pesan singkat di media sosial tentang orang nomor satu di Sulawesi Barat, yang meninggalkan kota Mamuju dan masyarakat di tengah kewaspadaan yang tinggi akan terjadinya gempa susulan.
Minggu (17/01/2021), Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar memberikan tanggapan Entah dari siapa dan maksud apa informasi Gubernur telah meninggalkan Mamuju dibuat di tengah kondisi masyarakat penuh cemas akan adanya gempa susulan.
Setelah mendampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimulyono, Ali Baal Masdar mengatakan dirinya tidak akan meninggalkan rakyat Mamuju atau siapapun dalam kondisi seperti ini.
“Siapa yang bilang saya tinggalkan Mamuju? Untuk apa saya tinggalkan rakyat saya?” ucap ABM.
Dirinya sangat menyayangkan adanya oknum yang menyebar informasi tidak benar.
“Kita semua sedang berduka melihat kondisi Mamuju dan Majene saat ini. Mari kita saling menguatkan untuk kebangkitan kita bersama. Mohon dukungan dari semua agar apa yang kami lakukan untuk pemulihan kota Mamuju dan Majene segera terealisasi,” tambah ABM dengan gaya bahasanya yang sederhana.
Sejak terjadi gempa yang Mamuju dan Majene Magnitudo 6,2 pada Jumat lalu pemerintah pusat melakukan gerak cepat dengan melihat langsung dampak gempa dan kondisi masyarakat di pengungsian.
“Alhamdulillaah tadi kita bersama Menteri PUPR dan rombongan melihat langsung dampak gempa. Dan insya allaah
akan segera dilakukan pembangunan kembali sejumlah wilayah yang terdampak gempa di Sulawesi Barat. pemerintah akan mempriortaskan pembukaan akses jalan penghubung antara Majene dan Mamuju,” jelas ABM kepada fakta79.net.
“Dan menurut pak Mentri prioritas PUPR adalah adalah membuka konektivitas Majene dan Mamuju supaya bisa dicapai seperti semula. Insya Allaah kita bersatu dan saling dukung untuk Sulawesi Barat,” imbuhnya.
Menanggapi distribusi bantuan kepada masyarakat, ABM mengatakan telah mengupayakan agar bantuan sampai kepada masyarakat terdampk gempa di Mamuju dan Majene.
“Selaku Kepala Daerah Provinsi ,Sulawesi Barat saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah lainnya serta para dermawan yang telah terketuk hatinya memberikan kami bantuan. Mengenai distribusi bantuan pemerintah silahkan berkoordinasi langsung pada petugas di posko Induk yang ada di kompleks kantor gubernur,” jelas ABM.
Di tempat terpisah Kepala BPBD Darno Majid mengatakan bahwa tidak ada maksud mempersulit penyaluran bantuan kepada pengungsi.
Dirinya mengatakan apa pun yang disalurkan harus ada pertanggungjawabannya.
“Kami pasti menyalurkan bantuan yang ada. Perintah langsung pak gubernur semua bantuan masuk langsung salurkan.
“Namun kami mohon pengertiannya bahwa semua harus ada SOP nya karena kami wajib mempertanggungjawabkan,” jelas Darno.
“Untuk mendapatkan bantuan kami butuh satu orang yabg bertanggung jawab di setiap posko. Penangung jawab inilah nanti yang akan mendata dan menerima yang selanjutnya diserahkan kepada pengungai lainnya di posko yang sama. Dan sebagai penanggungjawab harus ada KTP nya,” tutup Darno. (*/cr2)
Sumber: siberindo.co