Pada hari Raya Idul Adha 1442 H yang tahun ini jatuh pada Selasa (20/7//2021) seperti biasa dilaksanakan pemotongan hewan qurban di Kecamatan Bayung Lencir.
Istimewanya, tahun ini pembagian hewan qurban kepada masyarakat dilakukan secara door to door. Langkah ini ditempuh untuk menghindari kerumunan, seiring bertambahnya angka kasus positif di wilayah Kecamatan Bayung Lencir dan Musi Banyuasin secara umum.
Perbedaan lainnya, pembagian daging qurban kali ini tak memakai wadah kontainer dari styrofoam putih ataupun kantong plastik melainkan memakai wadah berbahan pelepah pinang warna coklat dan diikat dengan bahan non plastik.
Panitia qurban Kecamatan Bayung Lencir, Drs Saelan Ikhsan, membenarkan pembungkus daging qurban tersebut memang menggunakan pelepah pinang.
“Ini terbuat dari pelepah pinang, produksi warga Mendis, Kecamatan Bayung Lencir. Mereka punya mesin cetak kontainer seperti ini, ada juga yang berbentuk piring. Yah sudah beberapa minggu belakang kami borong sebanyak data penerima daging qurban,” kata dia.
Sementara Camat Bayung Lencir, M Imron, S.Sos, MSi, mengatakan penggunaan pelepah pinang dan dedaunan untuk membungkus daging kurban selain karena instruksi Bupati Muba Dodi Reza Alex sekaligus untuk memasyarakatkan kerajinan pelepah pinang asli dari Bayung Lencir, asal Desa Mendis.
“Ya, harapan kita perajin bisa mempunyai pasar lebih luas untuk hasil kerajinannya. Masyarakat lainnya menjadikan penggunaan hasil kerajinan pelepah pinang ini untuk membungkus makanan. Secara tidak langsung mengurangi penggunaan plastik,” ungkapnya.
Bupati Muba DoduReza Alex Noerdin mengurangi penggunaan plastik agar Kabupaten Muba lebih ramah lingkungan, sekaligus menghemat pengeluaran. Panitia qurban menginstruksikan agar menggunakan pelepah pinang dan dedaunan.
“Sekarang juga kerajinan tangan dari Muba sudah banyak pesanan dari luar provinsi, yang sebagian dimanfaatkan oleh restoran dan rumah makan,” katanya. (*/cr2)
Sumber: siberindo.co