Harga emas merosot ke level terendah lebih dari 4 bulan pada perdagangan Senin (9/8/2021) karena bagusnya data pekerjaan Amerika Serikat (AS) mendukung ekspektasi pengurangan dukungan ekonomi bank sentral Federal Reserve (The Fed) soal stimulus.
Harga emas di pasar spot turun 2,1% menjadi US$ 1.725,96 per ons. Sedangkan emas berjangka AS turun 2,1% ke US$ 1.726,50. Harga perak melemah mencapai posisi terendah dalam 8 bulan mencapai US$ 22,50 per ons.
“Penjualan emas dan perak adalah kejutan yang didorong kuatnya laporan pekerjaan AS pada Jumat (6/8/2021), pasar kemudian menilai The Fed semakin dekat mengurangi pembelian aset dan berpotensi menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diantisipasi sebelumnya,” kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.
Harga emas terkoreksi lebih 2% setelah data Jumat menunjukkan pengusaha AS mempekerjakan sebagian besar pekerja dalam 1 tahun di bulan Juli.
Sementara kenaikan suku bunga akan menumpulkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil dibadingkan aset yang menghasilkan bunga.
Menambah tekanan emas, indeks dolar reli ke level tertinggi dalam 2 minggu.
Harga emas turun sebanyak 4,4% di awal perdagangan Asia, dan sempat turun di bawah US$ 1.700, tetapi pulih dari posisi terendah.
“Penguatan ekonomi, terutama di Asia akan mendorong permintaan emas dan perak, hal ini berpotensi membendung pelemahan,” kata analis Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Meger mengatakan data ekonomi akan terus memainkan peran penting ekspektasi pasar emas terkait pengurangan stimulus.
Smentara Platinum turun 0,4%, menjadi US$ 976.13, setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak November. Adapun Palladium melemah 0,9% menjadi US$ 2.602,66. (*/cr2)
Sumber: beritasatu.com