Kabupaten Kudus berhasil menangani pandemi Covid-19 yang sempat mengganas. Keberhasilan itu berkat kolaborasi pemerintah, baik pusat, Jawa Tengah, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus dibantu pengusaha.
Di samping itu, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat juga membantu penanganan Covid-19.
Kini tingkat keterisian tempat tidur Covid-19 atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit hanya tinggal tersisa 15 persen dari sebelumnya 96 persen pada awal Juni lalu. Tak Hanya itu, zona penyebaran Covid-19 Kabupaten Kudus pun kini menurun dari sebelumnya zona merah menjadi zona orange dengan berkurangnya kasus positif.
Hal tersebut juga sempat diapresiasi oleh Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan selaku Koordinator PPKM Mikro Darurat Jawa-Bali dalam rapat evaluasi Senin (26/7/2021) kemarin.
“Kami berterima kasih atas kolaborasi dan peran serta dari seluruh elemen yakni pemerintah pusat, Pemprov Jateng, TNI dan Polri, ketaatan masyarakat selama PPKM darurat, dan juga pihak swasta seperti Djarum Foundation yang senantiasa tanggap dalam menghadapi wabah, sehingga Kudus bisa keluar dari zona merah penyebaran Covid-19. Kami berharap, ke depan masyarakat makin menaati protokol kesehatan secara ketat, sehingga Kudus segera berubah status menjadi zona hijau secepat mungkin,” ungkap Bupati Kabupaten Kudus, HM Hartopo dalam keterangan persnya, Selasa (27/7/2021).
Hartono menyatakan, salah satu upaya kolaborasi yang dilakukan Pemkab Kudus dengan pihak swasta, adalah penyediaan alat PCR dan juga tempat tidur khusus pasien Covid-19 yang membuat warganya tidak kesulitan lagi saat ingin memeriksakan diri bila mengalami gangguan kesehatan dengan ciri-ciri terpapar Covid-19. (*/cr2)
Sumber: beritasatu.com