oleh

Kini Startup Edukasi Zenius Adopsi Metode Pembelajaran Adaptif

Perusahaan rintisan atau startup di bidang teknologi edukasi (edutech) Zenius, menjadi edutech pertama di sektor K12 yang mengadopsi metode pembelajaran adaptif sejak awal Juli 2021 melalui fitur terbarunya, ZenCore. Metode ini memungkinkan materi pelajaran dipersonalisasi atau dirancang khusus sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa.

ZenCore sendiri memiliki dua fitur utama, yakni CorePractice atau tempat latihan dengan ratusan ribu pertanyaan latihan dari tiga cabang konsentrasi utama seperti logika verbal, matematika, dan bahasa Inggris. Sementara CoreInsight, tempat yang menyediakan berbagai pengetahuan yang insightful seperti filsafat, basic sciences, dan big history.

“Selama pandemi, kami melihat adopsi teknologi secara keseluruhan di sektor pendidikan meningkat signifikan, baik di kalangan guru, orang tua dan siswa. Karena itu, ini merupakan momentum tepat untuk menghadirkan sistem pembelajaran adaptif dengan ZenCore. Kami optimistis penggunaan teknik pembelajaran adaptif dapat menjadi stimulus positif dalam sistem pendidikan Indonesia,” kata founder dan chief education officer Zenius Sabda PS dalam keterangan resminya, Sabtu (24/7/2021).

Baca Juga  Sapta Nirwandar: RI Tuan Rumah Global Tourism Forum 15-16 September 2021 Libatkan 101 Pembicara Kelas Dunia

Menurut Sabda, tidak hanya bagi siswa atau umur pelajar, sistem pembelajaran adaptif juga efektif bagi semua orang yang ingin mempelajari sesuatu. Berdasarkan penelitian platform pembelajaran adaptif Adaptemy pada 2017, ditemukan bahwa 70% siswa merasakan peningkatan pada kemampuan matematika, sementara 89% merasa bahwa soal-soal latihan yang diberikan oleh sistem pembelajaran adaptif sangat membantu proses pemahaman.

Baca Juga  Anies Mengharuskan Kontraktor Sumur Resapan Terbuka Untuk Umum

Umumnya, model ini mengandalkan teknologi berbasis web, di mana siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal terlebih dahulu, lalu materi akan dihadirkan menggunakan machine learning yang akan melatih dan menilai kemampuan siswa untuk menentukan penyajian soal-soal dan materi berikutnya.

“Tim teknologi kami telah menggunakan perpaduan sistem algoritma, machine-learning, dan kecerdasan buatan yang canggih untuk menghadirkan implementasi pembelajaran adaptif berskala luas,” ujar Sabda. (*/cr2)

Baca Juga  Sah, Sumitomo Sepakat Kerja Sama dengan PT KHE Bangun PLTA Kayan Cascade

Sumber: beritasatu.com

News Feed