Akibat Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terus diperpanjang, seorang warga Sempu Kelurahan Karundang ,Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang mengibarkan bendera putih sebagai bentuk kekecewaannya pada kebijakan pemerintah.
Hal itu dialami Tubagus Jaka Sendani, Pedagang buah-buahan keliling di Kota Serang. Ia mengaku kesulitan membiayai sekolah kedua anaknya karena penghasilan dari hasil jualan buah-buahan hanya menutupi modal.
“Saya hanya bisa berjualan 3 hari dalam satu Minggu, itu pun terpaksa dengan harga yang tinggi untuk bisa berjualan. Uang yang digunakan untuk makan dimanfaatkan modal,” ujarnya ditemui di Sekret Pokja Wartawan Kota Serang, Ciceri, Senin (26/7/2021).
Karena semua serba terbatas, ia kesulitan menyekolahkan anaknya ke pondok pesantren. Anak pertamanya menunggak biaya sekolah di pondok pesantren, bahkan anak kedua tertunda masuk di sekolah swasta.
“Bantuan tunai pemerintah Rp600 ribu yang diterima itu tidak cukup membiayai sekolah anak, hanya cukup untuk keperluan sehari-hari,” ucapnya.
Ia berharap pemerintah mendengar keluhan para pedagang kecil. Dan ia juga berharap ada bantuan untuk menyekolahkan anaknya.
“Kemudian kepada pemerintah bisa meninjau ulang perpanjangan PPKM agar usaha berjualan buah keliling tidak lagi tersendat,” ucapnya. (*/cr2)
Sumber: banten.siberindo.co