Lebih dari 100 orang pengunjung Mal BTM pada hari pertama operasional uji coba pembukaan mal di Kota Bogor, Selasa (24/8/2021), tidak bisa masuk ke mal tersebut lantaran tidak bisa mengunduh aplikasi Pedulilindungi.
“Hingga Selasa siang lebih dari 100 pengunjung tidak bisa masuk mal lantaran tidak bisa mengunduh aplikasi Pedulilindungi. Alasannya banyak. Ada yang identitasnya ditolak, ada HP (handphone) yang gak support apilkasinya, ada juga yang sudah mengunduh tetapi tidak bisa sreening karena dia lupa check out di tempat asal di check in,” kata Chief Marketing Communication (Marcomm) Mal BTM Chatarina Intan, Selasa.
Chatarina mengatakan, Mal BTM mempunyai 7 pintu akses masuk dan semua pintu telah dipasang QR code Pedulilindungi. Selain itu, dijaga petugas dan minimal satu orang untuk memandu pangunjung untuk menggunakan aplikasi Pedulilindungi dan kebijakan pengelola tetap tidak bisa mempersilakan pengunjung masuk bila tidak bisa mengunduh aplikasi Pedulilindungi.
“Mungkin hari pertama, orang banyak euforia ke mal sehingga kurang persiapan. Kami sendiri sudah melakukan edukasi melalui medsos, mudahnya agar mengunduh aplikasi Pedulilindungi tidak di mal, bisa persiapkan sejak di rumah,” tambahnya.
Sementara para pengunjung mal di hari pertama operasional uji coba pembukaan mal di Kota Bogor, mengeluhkan sulitnya mengakses aplikasi Pedulilindungi sebagai syarat masuk ke mal.
“Ribet masuk mal pake aplikasi Pedulilindungi. Nomor NIK (Nomor Induk Kependudukan) saya gak bisa akses, disebut salah terus,” kata Narti (33), warga Ciomas, Kabupaten Bogor, saat ditemui di Mal BTM, Selasa.
Narti pun mengaku sudah membawa print out sertifikat vaksin pertama dan kedua. Akan tetapi, ia tetap tidak diperkenankan masuk mal.
“Sudah jauh-jauh ke sini (Mal BTM) tapi gak boleh masuk hanya buang waktu, dan petugas mal hanya bilang diminta untuk mengecek ke Disdukcapil,” keluhnya.
Hal yang sama dikeluhkan Maryanah (50), warga Sempur, Kota Bogor. Ia mengaku sudah menerima dosis lengkap vaksin Covid-19. Hanya saja, ketika diminta mengunduh aplikasi Pedulilindungi dan mengaksesnya tidak bisa.
“Aneh saya juga, udah lama coba masukin identitas tapi tidak bisa dan ternyata HP (handphone) saya disebut petugas perangkat saya gak mendukung. HP model lama,” katanya. (*/cr2)
Sumber: banten.siberindo.co